Revitalisasi PMR SMA Negeri 1 Jelai



  • Kalau kita sebut PMR mungkin bukan tidak asing lagi bagi sebagian orang. Palang Merah Remaja (disingkat PMR) adalah wadah pembinaan dan pengembangan anggota remaja PMI, yang selanjutnya disebut PMR yang terdapat di PMI kota atau kabupaten di seluruh Indonesia.PMR merupakan suatu organisasi binaan dari Palang Merah Indonesia yang berpusat di sekolah-sekolah ataupun kelompok-kelompok masyarakat (sanggar, kelompok belajar, dll.) yang bertujuan membangun dan mengembangkan karakter Kepalangmerahan agar siap menjadi Relawan PMI pada masa depan.
Kebijakan PMI dan federasi tentang pembinaan Remaja menyatakan bahwa:
  1. Remaja merupakan prioritas pembinaan, baik dalam keanggotaan maupun kegiatan kepalangmerahan.
  2. Remaja berperan penting dalam pengembangan kegiatan kepalangmerahan.
  3. Remaja berperan penting dalam perencanaan, pelaksanaan kegiatan dan proses pengambilan keputusan untuk kegiatan PMI.
  4. Remaja adalah kader relawan.
  5. Remaja calon pemimpin PMI pada masa depan.(Wikipedia)

berdasarkan kebijakan PMI di atas, menunjukkan bahwa PMR merupakan salah satu kekuatan PMI dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan kemanusiaan dibidang kesehatan dan siaga bencana, mempromosikan prinsip-prinsip dasar gerakan palang merah dan bulan sabit merah internasional, serta mengembangkan kapasitas organisasi PMI. 



"Melihat peran besar PMR dalam melaksanakan kegiatan kegiatan kemanusiaan tersebut, SMA Negeri 1 Jelai merasa perlu untuk merevitalisasi peran dan fungsi organisasi PMR di sekolah."
Memulai proses revitalisasi ini, Kepala SMA Negeri 1 Jelai menunjuk guru pembina organisasi PMR yaitu Bapak Yulianto, S.Pd. Proses Revitalisasi dilaksanakan dalam beberapa tahapan:

1.Open recruitment anggota dan Pengurus PMR 2019/2020
penerimaan anggota baru (open recruitment) dilaksanakan untuk menjaring peserta didik yang memiliki bakat dan minat menjadi anggota PMR.
Anggota PMR 2019/2020


2.Inventarisir ruangan dan Perlengkapan ke-PMR-an
Saat ini PMR SMA Negeri 1 Jelai menjadikan ruang UKS sebagai basecamp. Inventarisis dimulai dengan mendata semua mebel dan alat yang tersedia di ruang UKS. Untuk selanjutnya diidentifikasi peralatan apa yang perlu ditambahkan dan perlu disediakan untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan kegiatan ke-PMR-an di SMAN 1 Jelai. Kekurangan inventaris yang dijumpai akan dikonsultasikan kepada Kepala Sekolah untuk ditindaklanjuti.

3.Menyelenggarakan Pelatihan Mingguan tentang ke-PMR-an
Setiap hari Rabu, Pembina PMR (Bapak Yulianto, S.Pd) menyelenggarakan Ekstra kurikuler PMR sebagai sarana pelatihan kepada anggota PMR tentang kepalangmerahan.

4. Melakukan layanan ke-PMR-an 
Untuk sementara ini, kegiatan kepalangmerahan yang dilaksanakan adalah sebagai tenaga kesehatan sekolah yang senantiasa stand-by (siap siaga) memberikan bantuan pertolongan pertama kepada siswa peserta upacara yang sakit/ tidak mampu mengikuti upacara bendera.


Setiap anggota PMR mendapatkan pelatihan sebelum terlibat dalam kegiatan Tri Bhakti PMR agar siap menjalankan peran dan fungsinya. setiap sesi pelatihan akan menguatkan karakter (kualitas positif) anggota PMR untuk meningkatkan ketrampilan hidup sehat dan menjadi calon relawan, anggota PMR tidak hanya tahu dan trampil, tetapi juga perlu memahami dan menerapkan yang telah mereka pelajari, dalam proses pelatihan. Proses pelatihan dapat dilakukan oleh PMI Kota/Kabupaten maupun Unit PMR, sesuai kurikulum yang telah ditetapkan. Waktu pelaksanaan menyesuaikan dengan kalender pendidikan, berintegrasi dengan kegiatan-kegiatan tertentu, maupun waktu-waktu yang telah disepakati bersama antara PMI Kota/Kabupaten, fasilitator/pelatih, dan anggota PMR.

"PMR SMA Negeri 1 Jelai
Bersih, Sehat, Kepemimpinan, Peduli, Kreatif, Kerja sama, Bersahabat dan Ceria."
Previous
Next Post »